EXPORTIANAK.COM KRATOM VENDOR FROM INDONESIA Promo $150/3Kilos Free Shipping


PENJUALAN OBAT SECARA ONLINE

Kemajuan iptek akhir-akhir ini semakin pesat. Banyak teknologi baru yang membawa hidup kita menjadi lebih mudah dan canggih. Termasuk di antaranya teknologi informasi dan sarana komunikasi nirkabel atau online yang merajalela dalam kehidupan kita. 

Salah satu yang sedang marak akhir-akhir ini, persoalan mudahnya seseorang menjual dan membeli obat secara online. Baik melalui website maupun aplikasi Android. Secara sepintas, hal ini patut disyukuri, karena kemajuan teknologi juga memudahkan Masyarakat dalam meng-akses obat. 

Jenis obat yang dijual bukan hanya herbal (Obat traditional) dan supplement, baik produksi lokal maupun impor. Salah satu aplikasi transportasi online di Indonesia bahkan terang-terangan membuka layanan penjualan obat. Walaupun hanya menjual obat bebas dan bebas terbatas, atau obat keras harus mengunggah resep, Hal ini menimbulkan kegelisahan di kalangan kesehatan terutama Farmasi. Yang paling meresahkan adalah situs penjualan online yang dengan mudahnya menjual Obat keras bahkan psikotropika (termasuk obat bius). Penjualan online juga dilakukan melalui media sosial seperti Facebook dan Instagram.

Permasalahan utama adalah ketika seseorang menjual obat secara online, apakah yang bersangkutan memiliki izin Dan wewenang untuk mendistribusikan obat? Kalaupun aplikasi online tersebut bekerjasama dengan apotek sebagai supplier, apakah apotek tersebut dapat menjamin bahwa obat sampai ke tangan pasien yang tepat dan disertai informasi? Dimana tanggungjawab Apoteker sebagai penanggungjawab apotek dan wajib melindungi keselamatan pasien? Pertanyaan selanjutnya, dari mana obat tersebut diperoleh selain dari apotek?

Mari kita lihat dari sisi pembeli.
Mungkin sepintas pembeli merasa diuntungkan, karena tidak perlu repot-repot datang ke apotek atau toko obat, karena diantar ke rumah. Harga pun lebih murah, apalagi tidak perlu keluar biaya transportasi dan jasa untuk ke dokter atau apotek. Namun, bagaimana keamanan dan keselamatan konsumen? Pada saat transaksi pembeli tidak dapat melihat langsung produknya. Apalagi jika obat tersebut belum dikenal sebelumnya atau impor. Apakah sumber pembelian obat adalah resmi shg dijamin keasliannya?
Yang jelas, pembeli tidak akan mendapatkan informasi yang jelas mengenai obat tsb dari Apoteker atau Asisten apoteker yang wajib memberikan Pelayanan Kefarmasian termasuk Pelayanan informasi obat. 

Lalu bagaimana dengan regulasinya?
Regulasinya sudah jelas. Obat hanya dapat dijual di sarana resmi yang berizin. Apotek dapat melayani resep obat keras selain menjual obat bebas dan bebas terbatas (OTC, over the counter). Toko obat hanya boleh menjual obat OTC.
Apakah ada izin khusus untuk apotek atau toko obat online? Sampai saat ini belum pernah ada. Jadi kalau ada yang menjual obat secara online? Apakah legal? Kalau tidak ada izin, tentu saja ilegal (ini menurut saya pribadi). 
Lalu kenapa tidak ditutup atau ditindak saja oleh pihak berwenang? Karena regulasi yang sudah ada belum mengatur secara khusus tentang penjualan online ini ataupun menetapkan sanksi yang jelas. 
Ini persoalan pengawasan distribusi. 


Apakah Bapak/Ibu/teman2/sejawat ada pendapat lain yang berbeda?
Atau ingin menambahkan informasi?
Atau ingin berbagi pengalaman dan bertanya?
Sudah ada regulasi penjualan obat online? bisa sharing?

Belum ada. Saat ini Kemenkes sedang menyiapkan, namun masih dalam tahap pembahasan.

Iya di regulasi mensyaratkan tempat, tempat pun hrs permanen.

Pasien yg ingin membeli obat resep secara online, bagaimana mengantarkan resepnya? Apakah pake pihak ke 3 jg?

Adanya Apotek Online dan go-med (Aplikasi kurir pengatar obat) memang tidak sesuai dengan undang undang kefarmasian. namun karena belum adanya regulasi shg pelaku masih bebas melakukannya.

Menurut saya, apotek layanan antar sdh lama dilakukan, tapi terbatas, hanya untuk pasien yg sdh rutin

Jika resep juga dikirim via on line akan sulit menentukan legalitas resep, skrng banyak sekali yg menyalhgunakan dan mengguna salahkan.

setuju bu sy jg sbg apoteker gelisah meliat keadaan ini bgitu gampangnya penjualan obat tanpa rasa was atau tanpa edukasi kepada pasien.. yg lebih miris ad d sosmed yg terang2an menjual maaf obat untuk aborsi 😰😰😰sedih sekali sy liatnya.. bagimana tanggung jwb qt sbg pelaku kesehatan khususnya sbg apoteker

Kalau layanan antar utk pasien2 yg obatnya rutin saya rasa mmg gak masalah, krn biasanya pasien sdh cukup tau ttg obat2an yg dikonsumsinya...tp klu utk obat2 resep lainnya apalagi utk obat2 yg perlu diterangkan secara khusus..wah

sulit utk melarang peredaran obat secara online memang. yg mungkin bisa dilakukan ya mengedukasi konsumen.

Anyway... tdk bisa berharap banyak juga dg regulasi... bahkan saat ini obat resep pun masih  leluasa bisa dibeli tanpa resep... mungkin kita agak melupakan edukasi dan penegakan hukum setelah adanya regulasi..

atau bisa jg bekerjasama dg aplikasi jual beli online mslh regulasi ini

memang sebetulnya tidak salah adanya Apotek Online atau Go-Med jika dilihat nilai positifnya. hanya perlu batasan2 yang mengatur pelaku utk melakukan usahanyaa contoh sprt Apotek Online hanya boleh menjual produk apotek berupa Alkes, Herbal, dll

Untuk obat2 dgn penyimpanan khusus/suhu tertentu juga hrs dipikirkan

klu pasien sdh rutin komunikasi kita dg pasien juga sdh seperti keluarga sndri, kita bisa sampaikan konseling via telp atau kita malah home care

Ada yang memang ada apoteknya, ada juga yang tidak. Kan kadangkala spt di Tokopedia, yang Jual individu

Penjualan obat online :
1. Apotek/toko obat yang punya fisik
2. Situs yang tidak punya apotek/toko obat fisik
3. Orang yang tidak punya kewenangan dan apotek/toko obat fisik





Popular posts from this blog

Kratom Shops Reno

Kratom Shop In Tennessee

Kratom Head Shop Experience