Apa keuntungan dan kerugian konsumen membeli obat online?
kita mulai bahas dari sisi pembeli (konsumen). Karena ada produk yang dijual, pasti ada pembeli
Apa keuntungan dan kerugian konsumen?
Keuntungan konsumen adalah mudah & praktis, tdk perlu repot ke apotek/toko obat, kerugian, tdk mendapatkan informasi ttg obat yg dibelinya
Menurut saya kebutuhan masyarakat akan transaksi online sudah tidak bisa dibendung lagi dg adanya kemajuan tekhnologi saat ini. Termasuk transaksi online untuk obat2n. Masyarakat merasa sudah pintar dg byknya informasi terkait obat yg akan digunakan. Dari sisi regulasi saya kira tidak cukup dg menutup atau melarang apotek online krn memang sdh "dibutuhkan". Sama halnya dg transportasi online. Permasalahanya adlh siapa yg bertanggung jawab terhadap "patient safety"? Ini yg perlu kita pikirkan bersama. Pendapat saya adlah regulasi apotek online bukan dg melarang tapi membuat aturan yg jelas. Apakah online terbatas obat2 bebas saja ataukah jg obat keras dg sederet persyarata2n. Begitu juga penyelenggara apotek online juga diikat dg persyarat2n atau aturan yg jelas jg shg DRP masih tetep terpantau.
Bagaimana pendapat non nakes sbg konsumen?
1. Kemajuan di bidang teknologi, menyebabkan sulitnya menghindari kebutuhan untuk pendistibusian atau penjualan Obat secara online
2. Masyarakat mendapatkan keuntungan karena memudahkan akses terhadap obat, namun mengalami kerugian karena tidak dapat bertatap muka Dan mendapatkan pelayanan langsung dari Apoteker. Selain itu konsumen sulit memastikan keaslian dan kemanan produk yang dijual.
3. Mengingat obat merupakan komoditi khusus yang tidak sama dengan barang biasa, perlu ada pengawasan dan perlu dibuat Kebijakan dan regulasi khusus yang mengatur secara jelas mengenai penjualan Obat/apotek online.
4. Ada 3 type penjualan Obat online:
- Ada sarana fisik/apotek/toko obat resmi yang menjual secara online
- Tidak ada sarana fisik hanya berupa situs penjualan atau aplikasi
- Individu yang menjual melalui situs yang sudah ada.
5. Sebaiknya hanya obat bebas dan bebas terbatas atau obat herbal Dan suplemen yang relatif aman yang boleh dijual online.
6. Penjualan obat online seharusnya hanya untuk penjual yang memiliki sarana fisik resmi (apotek/toko obat) yang memenuhi syarat perizinan distribusi.
7. Seharusnya ada Apoteker yang bertanggungjawab memberikan Pelayanan informasi obat dan Evaluasi Penggunaan Obat (pharmaceutical care) kepada konsumen yang juga dapat dilakukan secara online serta menjamin keamanan dan keselamatan konsumen.
8. Perlu dirumuskan kriteria khusus atau persyaratan yang harus dipenuhi apotek untuk menjual online
9. Perlu diatur mengenai jaminan keselamatan oasuen (patient safety) termasuk keamanan produk yang dijual.
10. Pemerintah perlu membuat daftar khusus apotek/toko obat mana saja yang diberikan izin atau boleh menjual obat secara online.
Apa keuntungan dan kerugian konsumen?
Keuntungan konsumen adalah mudah & praktis, tdk perlu repot ke apotek/toko obat, kerugian, tdk mendapatkan informasi ttg obat yg dibelinya
Menurut saya kebutuhan masyarakat akan transaksi online sudah tidak bisa dibendung lagi dg adanya kemajuan tekhnologi saat ini. Termasuk transaksi online untuk obat2n. Masyarakat merasa sudah pintar dg byknya informasi terkait obat yg akan digunakan. Dari sisi regulasi saya kira tidak cukup dg menutup atau melarang apotek online krn memang sdh "dibutuhkan". Sama halnya dg transportasi online. Permasalahanya adlh siapa yg bertanggung jawab terhadap "patient safety"? Ini yg perlu kita pikirkan bersama. Pendapat saya adlah regulasi apotek online bukan dg melarang tapi membuat aturan yg jelas. Apakah online terbatas obat2 bebas saja ataukah jg obat keras dg sederet persyarata2n. Begitu juga penyelenggara apotek online juga diikat dg persyarat2n atau aturan yg jelas jg shg DRP masih tetep terpantau.
Bagaimana pendapat non nakes sbg konsumen?
1. Kemajuan di bidang teknologi, menyebabkan sulitnya menghindari kebutuhan untuk pendistibusian atau penjualan Obat secara online
2. Masyarakat mendapatkan keuntungan karena memudahkan akses terhadap obat, namun mengalami kerugian karena tidak dapat bertatap muka Dan mendapatkan pelayanan langsung dari Apoteker. Selain itu konsumen sulit memastikan keaslian dan kemanan produk yang dijual.
3. Mengingat obat merupakan komoditi khusus yang tidak sama dengan barang biasa, perlu ada pengawasan dan perlu dibuat Kebijakan dan regulasi khusus yang mengatur secara jelas mengenai penjualan Obat/apotek online.
4. Ada 3 type penjualan Obat online:
- Ada sarana fisik/apotek/toko obat resmi yang menjual secara online
- Tidak ada sarana fisik hanya berupa situs penjualan atau aplikasi
- Individu yang menjual melalui situs yang sudah ada.
5. Sebaiknya hanya obat bebas dan bebas terbatas atau obat herbal Dan suplemen yang relatif aman yang boleh dijual online.
6. Penjualan obat online seharusnya hanya untuk penjual yang memiliki sarana fisik resmi (apotek/toko obat) yang memenuhi syarat perizinan distribusi.
7. Seharusnya ada Apoteker yang bertanggungjawab memberikan Pelayanan informasi obat dan Evaluasi Penggunaan Obat (pharmaceutical care) kepada konsumen yang juga dapat dilakukan secara online serta menjamin keamanan dan keselamatan konsumen.
8. Perlu dirumuskan kriteria khusus atau persyaratan yang harus dipenuhi apotek untuk menjual online
9. Perlu diatur mengenai jaminan keselamatan oasuen (patient safety) termasuk keamanan produk yang dijual.
10. Pemerintah perlu membuat daftar khusus apotek/toko obat mana saja yang diberikan izin atau boleh menjual obat secara online.
