EXPORTIANAK.COM KRATOM VENDOR FROM INDONESIA Promo $150/3Kilos Free Shipping


Apotek/toko obat yang punya fisik . Bagaimana menurut pendapat Anda ?

menurut sy klo emang ada toko fisik'a masih bisa dipertanggungjawabkan, tp benar atau tidak'a toko fisik itu tau drmn?

Secara fisik ada aturan jarak pendirian apotek, secara online hrs ada aturan cakupan wilayah yg boleh dilayani

Dinkes setempat harus merilis secara resmi daftar2 apotek on line untuk pasien safety

Data Apotek hrs tercantum lengkap dan jelas

Saya ingin berpendapat

Bahwa saya setuju jika apotek online tersebut harus memiliki apotek dalam bentuk fisiknya serta terdapat apoteker yg bertanggung jawab dalam pelayanannya dan apoteker tsb juga memiliki SIPA

Saya juga sepakat apa yg disampaikan tentang apotek online dia harus punya apotek dalam bentuk fisiknya. Karna dgn begitu selain bisa meningkatkan kepercayaan kpd konsumen juga bisa menghindari hal hal yg tdk di inginkan karna konsumenpun tau dimana letak apotek yg dia beli waktu itu via online.

Baik itu beberapa pendapat untuk poin 
1. Sekarang pendapat Anda untuk Penjualan obat online 

2. Situs yang tidak punya apotek/toko obat fisik ? Ini sudah terjadi beberapa tahun, situsnya tidak perlu saya sebutkan.

Pak, klu situs apotek online yg gak punya apotek dlm bentuk fisik, apakah itu tdk menyalahi aturan...lhaa kita aja klu mau mendirikan apotek izinnya panjaang...

Nah untuk situs yg tidak punya apotek fisiknya bisa dilakukan monitoring dgn blokir website tsb, tp lagi lagi ini perlu kerja ekstra karna dunia internet sangat luas dan up to date. Kalo saran dari saya bentuk TIM untuk mengatur tentang website yg tidak sesuai ini, memang sih perlu kerja ekstra tapi demi keamanan masyarakat harusnya bisa dilakukan hehe

biaya pembuatan website terlampau murah dibanding hasil yg didapat

Pak, obat kan termasuk komoditi khusus, perlu pengawasan khusus, perlu regulasi khusus, kalau obat di jual online tanpa ada apotek fisiknya bukankah sama dengan ilegal.

Betul pak, ibarat pepatah mati 1 tumbuh 1000. Inilah internet, maka dr itu perlu SDM yg lumayan banyak buat monitoring dunia online

dia ga punya situs tp nebeng di aplikasi macem bukalapuk or ol* celah yg ada emang banyak sih.

Setuju dengan penjualan obat online yg dilakukan oleh apotek/toko obat yang resmi....online hanya sebagai pengembangan dari model pemasaran produk aja...tetap harus berpegangan pada peraturan yang berlaku.

Kalo saya berfikir beri ruang sempit pak buat mereka pelaku usaha dibidang online seperti itu, ini obat harus benar benar dijaga keamanannya.

utk yg nebeng aplikasi spt itu saran saya mmg hrs dr pemerintah yg menegaskan ke pemilik aplikasi bwt memperketat aturan klo pengen jual obat dsitu. klo yg pake situs sendiri ini yg agak susah.

Mungkin bisa dibuat juga suatu website resmi pemerintah yang berisi informasi megenai apotek online mana saja yang resmi.  Di website ini juga berisi berbagai informasi mengenai apotek online tersebut, seperti siapa apoteker nya atau alamat apotek fisiknya.


Hal ini bertujuan agar masyarakat bisa mengetahui apotek online mana saja yang resmi sehingga masyarakat dapat membeli obat melalui situs yg resmi.

penjualan obat online, seperti go-med dan semacamnya tidak masalah, selama memang penjualan obat dan pengirimannya bisa dilacak.


Yang perlu dijaga ketat ini yang penjualan dan pengirimannya tidak bisa dilacak, seperti di Instagram, Bukalapak dan semacamnya.

Betul, penjualan obat secara online sebaiknya hrs ada sarana fisiknya alias ada apotek ato toko obatnya, itupun dgn tata cara penjualan yg diatur, soalnya klu dilepas atau dibiarkan begitu saja, koq kyknya malah mementahkan program no pharmacist no service yg sdg digalakan

Apakah itu artinya Kita masih memberikan tempat untuk penjualan online dengan syarat ada fisik apoteknya?

Bagaimana dengan tanggungjawab Apoteker sebagai pemberi pharmaceutical care atau Pelayanan Kefarmasian secara langsung? Bagaimana dengan Pelayanan informasi obat yang harus dilakukan? Apakah dijamin pada saat transaksi online, Apotekernya bisa memberikan layanan?

Benar sekali bu, ditakutkan PIO dan pelayanan oleh apoteker tidak tersampaikan kepada pasien.


Karena beberapa waktu yang lalu saya pernah mencoba menghubungin CS salah satu apotek online. Saya menanyakan mengenai adakah pelayanan informasi obat dari apoteker, dan ternyata di apotek online tersebut tidak ad apoteker yang terjun didalamnya

Jadi intinya pelacakan dan pengawasan obat harus bagus. Dan juga untuk membeli obat lewat aplikasi online kan juga perlu resep, dimana resep itu juga harus didapat dari dokter dan kertas resep yang resmi juga kan

Bukankah klu penjualan obat2an bukan oleh orang yg berwenang dibidang itu mmg menyalahi aturan?

Betul 👍 Melanggar pasal 108 UU Kesehatan

Sekedar berbagi pengalaman, sudah kurang lebih kita melakukan pembelian obat melalui e katalog, dan sudah ada 2 kejadian yang merugikan, pertama penarikan produk dmp  sediaan tunggal karena banyak disalahgunakan, kedua penarikan produk dari afifarma, karena tidak cpob. Yang sudah jalur resmi pun masih kecolongan

aturan penjualan obat scr online di negara maju

Sepengetahuan saya online prescribing sudah diperbolehkan di amerika dan inggris namun dengan aturan yang sangat ketat. 


Sedangkan ada beberapa negara yg tdk memperbolehkan online prescribing seperti china dan jepang jika saya tidak salah ingat.

Ini yg jadi tugas penting bu, sudah seharusnya sih apoteker memberikan pharmaceutical carenya ke pasien. Berhubung ini bahasnya tentang berbau online jadinya bisa dilakukan juga bu secara online bisa telfon atau video call biar lebih akrab dgn pasien. Mungkin ada tanggepan lagi yg lain 😊


Popular posts from this blog

Kratom Shops Reno

Buy Kratomus Closed

Buy Kratom Extractcom